-Kumpulan Materi Kelas WA Sekolah Ibu-
๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค
Definisi kurikulum adalah seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar.
Secara etimologis, kurikulum berasal dari istilah curriculum dimana dalam bahasa inggris, kurikulum adalah rencana pelajaran.
๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค
Kurikulum PreSchool
1. Montessori
2. Waldorf
3. Reggio Emilia
4. High Scope
๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค
1. Montessori
Kurikulum Montessori mengutamakan kemandirian di mana anak belajar untuk memilih sendiri konsep apa yang ingin ia pelajari dengan menggunakan alat permainan yang edukatif. Jadi anak belajar dari kesalahan (trial and error) dan mengkoreksi diri.
Kelas di sekolah yang berbasis Montessori bisa terdiri dari murid-murid dengan umur yang berbeda atau campur sesuai dengan keterampilan yang dipelajari. Guru di kelas berfungsi sebagai seorang pengamat dan pembimbing.
Pada awalnya metode ini mulai diperkenalkan oleh Maria Montessori di Roma sekitar tahun 1900 yang diperuntukkan bagi anak yang terbelakang secara mental. Namun praktek ini berkembang dan dapat diaplikasikan bagi anak yang normal baik dari jenjang prasekolah, SD sampai sekolah menengah.
๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค
2. Waldorf
Pendidikan dengan metode Waldorf berfokus pada keterampilan yang bersifat praktis. Di usia dini diberikan melalui permainan yang kreatif. Perkembangan anak secara moral dan sosial juga menjadi salah satu tujuan yang ingin dicapai. Maka penilaian pada anak dilakukan secara kualitatif daripada kuantitatif (berupa skor).
Metode yang awalnya dikembangkan oleh Rudolf Steiner di sekolah di Jerman ini didasarkan pada teorinya tentang perkembangan anak.
๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค
3. Reggio Emilia
Kurikulum ini berbasis proyek (project) di mana pelajaran diberikan dalam bentuk proyek yang dikerjakan oleh anak. Jadi anak akan belajar melalui eksplorasi untuk mencari jawaban dan memecahkan suatu masalah (problem-solving). Metode ini adalah buah gagasan dari Reggio Emilia dari Italia sejak tahun 1940.
๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค
4. High Scope
Kurikulum High Scope, berdasarkan teori konstruktivisme oleh Vygotsky, mengutamakan pembelajaran aktif (active learning) dan berbasis komunitas belajar di mana interaksi secara aktif dilakukan oleh murid.
Setiap pelajaran diberikan dengan urutan Plan-Do-Review di mana anak sendiri merencanakan apa yang akan dipelajari, melakukan proses pembelajaran dan mengulang kembali apa yang sudah dipelajari.
Terdapat 8 komponen utama dalam metode yang berasal dari Amerika Serikat ini termasuk pendekatan pembelajaran, bahasa dan komunikasi, perkembangan sosial dan emosional, kesehatan jasmani, matematika, sains dan teknologi, pengetahuan sosial dan kesenian.
๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค
Kurikulum Sekolah Dasar dan Lanjutan
1. Kurikulum Nasional
2. Kurikulum Nasional Plus
3. Kurikulum Internasional
๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค
1. Kurikulum Nasional
mengikuti kurikulum yang dibuat pemerintah dalam hal ini dikdasmen kemendikbud, (pada umumnya) menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia.
๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค
2. Kurikulum Nasional Plus
mengikuti kurikulum pemerintah plus ada sertifikasi tambahan kurikulum IB atau Cambridge atau sertifikasi internasional lainnya, sekolahnya harus disertifikasi dari lembaga2 tsb, berbahasa pengantar Inggris. Lebih mahal karena tambahan kurikulum yang dikarenakan harus melatih gurunya, melengkapi persyaratan lembaga, melakukan sertifikasi, dsb.
๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค
3. Kurikulum Internasional
harus ada akreditasi (minimal A) dari salah satu negara yang tergabung dalam Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) atau negara maju, artinya berstandar sama dengan negara tersebut atau diakui secara internasional.
Ada 4 model kurikulum internasional:
1. Cambridge International
2. International Baccalaureate (IB)
3. International Primary Curriculum (IPC)
4. Singaporean Primary School Curriculum
๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค
Cambridge International
Kurikulum yang berasal dari Inggris ini merupakan kerangka kerja yang fleksibel, yang didukung oleh praktik dan penilaian pendidikan terbaik. Standar kurikulum ini telah mendapat pengakuan dunia. Sejumlah sekolah di Indonesia telah menyelenggarakan sebanyak 28.000 ujian dengan menggunakan Cambridge International, peningkatan sebanyak 15% sejak tahun 2012. Kini, terdapat 166 sekolah berkurikulum Cambridge International di Indonesia dan lebih dari 9.000 sekolah tersebar di 160 negara menerapkan kurikulum ini.
๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค
International Baccalaureate (IB)
Merupakan fondasi pendidikan internasional yang bermarkas di Jenewa, Swiss, yang didirikan pada tahun 1968. IB adalah kualifikasi yang diakui secara internasional dan mempersiapkan siswa untuk melanjutkan kuliah di universitas di berbagai belahan dunia.
Dalam program IB Diploma, siswa akan mengikuti enam pelajaran yang dirancang khusus untuk memastikan mereka agar memiliki wawasan luas di bidang bahasa, pelajaran sosial, pelajaran eksperimental, matematika, dan seni. Sebagai tambahan, program ini memiliki tiga inti persyaratan yang menantang siswa untuk menerapkan pengetahuan dan pemahaman yang telah mereka dapat, yaitu extended essay, theory of knowledge, dan CAS (creative, action, service).
๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค
International Primary Curriculum (IPC)
Kurikulum dari Inggris ini baru diperkenalkan tahun 2000. Kini telah dipergunakan di sekolah internasional di 65 negara. Kurikulum ini mengajar siswanya secara komprehensif, tematik, dan kreatif. Pembelajarannya menggunakan sejumlah tema, misalnya tema โholidayโ atau โtoysโ. Anak-anak diminta mengaitkan dengan pengalaman pribadi mereka terkait tema tersebut. Dengan cara ini pelajaran bisa lebih mudah diserap oleh anak.
Tujuan kurikulum IPC adalah mencetak anak-anak yang bisa bekerja sama, punya keterampilan komunikasi yang baik, jiwa kepedulian tinggi, tangguh, memiliki respek dan moral yang baik.
โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค
Singaporean Primary School Curriculum
Kurikulum ini mengajarkan Math, Science, English, Art, Music, dan Social Studies. Kurikulum pada sekolah lanjutan di Singapura dikenal di seluruh dunia atas kemampuannya untuk mengembangkan siswa melalui pemikiran yang kritis dan keterampilan intelektual. Namun, kelemahan kurikulum ini, guru menjadi tokoh sentral yang mengajar satu arah. Anak-anak tak dibiasakan untuk berdiskusi sehingga siswanya cenderung kurang berani bertanya atau mengemukakan pendapatnya.
๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค๐โค
Catatan Akhir:
Sekolah adalah sarana pendidikan yang baru berkembang setelah adanya kebutuhan manusia untuk menyetarakan tingkat pendidikan, melegalisasi keahlian seseorang, tetapi sekolah tidak bisa menjamin kualitas produknya per individu, karena sekolah merupakan satu-satunya โindustriโ yang belum bisa diautomatisasi. Semua akhirnya berpulang pada karakter individu, dan pengaruh paling kuat dari karakter adalah yang berasal dari keluarga. Karenanya, di saat semua sistem pendidikan mengarah pada kompetensi, kognitif, dan sertifikasi, tetap saja tidak bisa menihilkan peran ibu dalam mendidik anak-anak. Itu sebabnya, mendidik ibu adalah sama pentingnya dengan mendidik generasi. Meningkatkan kualitas ibu adalah sama pentingnya dengan meningkatkan kualitas generasi.