Mendidik anak untuk menjadi pembelajar mandiri dan seumur hidup

-Kumpulan Materi Kelas WA Sekolah Ibu-

πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„
Hidup adalah kelas belajar yang luas. Tempat semua hal bisa menjadi ilmu untuk memperbaiki segalanya. Kita tidak pernah tahu apa yang akan dihadapi anak kita di masa yang akan datang, di zamannya mereka hidup nanti. Tapi yang pasti, apapun yang akan mereka hadapi nanti mereka akan siap untuk menghadapinyanya karena mereka punya kemampuan untuk belajar yang tinggi. Menyesuaikan setiap perubahan dunia, dan menjadi bagian terbaik dari perubahan itu.

πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„
Hal-hal yang harus dikembangkan pada anak untuk bisa menjadi pembelajar mandiri:
1. Memberi stimulus
Beri kesempatan anak untuk bisa merasakan berbagai pengalaman, berbagai rasa, berbagai warna dalam kegiatan kita sehari-hari. Ajak anak terlibat dalam kegiatan kita sehari-hari, sehingga mereka bisa merasakan apa yang kita rasakan.
2. Memberi kesempatan anak untuk berfikir
Setiap kali setelah memberi stimulus, jangan buru-buru meminta pendapat anak, biarkan mereka berfikir sendiri tentang apa yang dilihat, dirasa, didengar.
3. Menghargai setiap respon yang diberikan anak
Karena dari sana kita bisa tahu stimulus apa yang harus diberikan selanjutnya.

πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„
Hal-hal yang harus dihindari:
1. Mudah menyalahkan anak
Membuat anak jadi selalu takut salah sebelum melakukan apapun, lebih mengkhawatirkan pendapat orang daripada akibat dari tindakannya.
2. Menyelesaikan masalah tidak pada tempatnya (membesar-besarkan masalah kecil).
Membuat anak tidak bisa belajar menganalisa masalah dengan baik, sehingga merasa sudah susah dulu sebelum mengerjakan.
Contoh karena terburu2 seorang bapak tidak sengaja menyenggol kopi di meja, kopi tumpah ke baju kerjanya, kemudian marah-marah ke anak dan istri, menginvestigasi siapa yang taruh kopi di meja, kenapa taruhnya terlalu ke pinggir, karena marah2 dulu akhirnya ketinggalan mobil jemputan, harus naik taksi yang ongkosnya mahal, terus sampai di kantor terlambat, akhirnya kena tegur atasan, dan seterusnya…Padahal kalau tadi buru-buru diganti saja bajunya, dan langsung berangkat kerja in sya Allah urusannya beres. Dan melihat kopi tumpah di pagi hari tanpa perlu dimarahi pun satu keluarga (istri dan anak) sudah akan membuat β€œcatatan” untuk berhati-hati kalau meletakkan kopi di meja.
Jadi, terbiasa membesar-besarkan masalah malah menjadikan 90% urusan kita berantakan oleh 10% insiden kecil.

πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„πŸ„
Catatan akhir: β€œanak-anak belajar bukan untuk menjadi tahu segala hal, tetapi anak-anak belajar untuk menjadi lebih bijaksana menggunakan pengetahuannya”

Leave a comment