Seri Pembentukan Karakter-Melatih anak mengatasi konflik di kelas

-Kumpulan Materi Kelas Online Sekolah Ibu-

🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸
Anak kita, memiliki semua yang dibutuhkan manusia untuk belajar, mereka adalah makhluk yang siap menerima semua informasi dan mentransfernya menjadi suatu tindakan. Butuh orang dewasa untuk MENJELASKAN arti dari setiap tindakan yang ditiru anak-anak. MENJELASKAN artinya, bila itu tindakan buruk tidak langsung melarang atau memarahi tapi menjelaskan pilihan yang lebih baik untuk dilakukan dan bila itu tindakan baik beri motivasi untuk dilanjutkan.

🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸

Melatih anak mengatasi konflik di kelas sebetulnya adalah bagian dari pembentukan karakter, artinya…lakukan secara perlahan dan bertahap ya ibu-ibu…dan karakter yang ingin kita bentuk adalah karakter untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan, untuk mengambil yang baik dari lingkungan dan membuang yang buruk darinya. Pada akhirnya, anak-anak kita diharapkan bisa menjadi pribadi yang kompetitif dan bisa tampil dan berperan di masyarakat.

🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸
Tahapan interaksi anak (sesuai dengan usia dan kematangan psikologisnya):
1. Menangis untuk menyampaikan keinginannya (saya lapar, saya ngantuk, saya bosan, saya takut)
2. Meraih barang yang diinginkannya (meraih mainan, benda-benda di depannya, merebut yang dipegang orang lain)
3. Menolak dengan badannya sesuatu yang tidak diinginkannya (membuang muka waktu disuapi, menarik tangannya, berteriak, mendorong, menghindar)
4. Berbicara (menyampaikan pendapatnya secara verbal)

🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸
Semakin matang karakter anak, maka semakin sedikit tindakan fisik yang dilakukannya untuk menyampaikan pendapat, anak lebih banyak menggunakan verbal baik dalam bentuk lisan maupun tulisan

🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸
Bagaimana melatihnya?
Kemampuan menggunakan verbal adalah bentuk kecerdasan alamiah yang dimiliki oleh setiap manusia, karena di dalam diri setiap orang yang pendiam sekalipun memiliki potensi untuk bercerita.

Karena itu, biasakan bercerita, cerita apapun baik yang kita alami sehari-hari, atau pengalaman kita waktu kecil, semua cerita itu memberi pesan yang dibutuhkan anak-anak.

Bercerita adalah cara kita berkomunikasi dengan anak-anak, menyampaikan pesan tentang cara hidup yang bisa mengajarkan anak-anak bagaimana bersikap yang bisa menyelamatkanya dalam pergaulannya.

Buku, televisi, adalah media yang bisa membantu cerita kita, tapi bukan berfokus pada medianya, fokusnya justru pada ucapan kita, mimik kita waktu bercerita, dan komunikasi di antara kita dan anak-anak. Sehingga, anak-anak terbiasa tidak menelan mentah-mentah informasi dari media.

🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸
Ketika anak mengalami konflik dengan teman di sekolahnya, apa yang harus dilakukan?
1. Tidak melakukan penilaian apapun tentang anak kita (seringkali orang tua terlanjur menilai anaknya lemah dan penakut, atau nakal dan kurang ajar) sehingga kemudian orang tua melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan inti permasalahan sebenarnya

2. Buka komunikasi dengan anak (butuh teknik bertanya yang tepat)

3. Bangun kepercayaan diri anak (beri sentuhan, pelukan)

4. Bantu anak mengatasi masalahnya lewat cerita bukan dengan nasihat (selalu ajarkan cara bijaksana untuk mengatasi masalah, kekerasan selalu menjadi cara yang salah untuk menyelesaikan masalah anak dengan temannya)

5. Ajak anak mengenali kelemahan dan kelebihannya, karena dengan begitu, anak bisa menganalisa apakah masalah yang dihadapinya masih bisa diatasi atau sudah di luar kemampuannya.

🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸
Orang tua seringkali kesulitan memantau aktivitas anaknya di luar, lantas, bagaimana mendeteksi anak yang membutuhkan bantuan kita?
1. Adanya perubahan sikap yang agresif bahkan cenderung memberontak (Seringkali sikap yang tidak pantas adalah jeritan hati anak yang memohon kehadiran, cinta, dan perhatian orang tua)

2. Adanya perubahan sikap menjadi pemurung dan menarik diri

3. Adanya gejala psikosomatis – sakit kepala dan sakit perut

Bila terdapat gejala-gejala seperti di atas, ada baiknya kita melakukan komunikasi dengan anak kita lewat cara-cara yang saya sampaikan di atas

🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸🌷🌸
Catatan Akhir:
Tidak ada cinta yang lebih tulus selain cinta seorang ibu pada anaknya. Tetapi, seringkali cinta ini tidak tersampaikan dengan baik, karena dalam bentuk tindakan, kita seringkali tidak memperlihatkan wujud dari cinta itu, sehingga anak-anak terpaksa mencari cinta lain di antara teman-temannya. Akhirnya mereka lebih mempercayai sahabat mereka dibanding ibunya sendiri. Jadi, bertindaklah sebagai penerima semua kekurangan anak, karena justru disebabkan adanya kekurangan mereka itulah mereka membutuhkan kita. Sejatinya, ketika anak-anak sedang belajar menjadi dirinya sendiri, kita juga sedang belajar menjadi ibunya.

Leave a comment